Ilmu psikologi memang sangat menarik untuk dipelajari. Mempelajari manusia dan pikirannya itu sangat menarik. Karena kita saja kadang tidak bisa mengerti dengan diri kita sendiri. Bagaimana cara kita bisa mengenali dan mempercayai orang lain. Pasti nya kita harus memahami diri kita sendiri dulu baru kita bisa memahami atau mempelajari orang lain. Dan itu adalah hal yang menarik dari ilmu psikologi. Dan dari ilmu psikologi kita bisa mengenali banyak sekali penyakit atau gangguan mental yang bisa terjadi pada manusia. Dan kita bisa mempraktekannya pada diri kita. Dengan itu kita bisa lebih mengenal diri kita.
Berawal Dari Asumsi Bisa Memancing Timbulnya Sebuah Delusi
Dalam ilmu psikologi, ada kata delusi. Dan kata itu sangat melekat dengan ilmu kesehatan mental. Delusi ini adalah salah satu gejala. Gejala dari penyakit atau gangguan mental. Orang yang mengalami gangguan mental memiliki delusi. Tidak semua tapi sebagian besar. Dan orang yang mengalami delusi, tidak bisa juga langsung dikatakan dia mengalami gangguan mental. Karena delusi ini bisa terserang siapa saja. Pada umumnya kalian pasti dengar kata asumsi. Dimana asumsi itu adalah pemikiran kita yang dimana kita sudah berpikir akan sesuatu yang kita saja belum tahu apakah itu beneran ada atau tidak. Tapi kita sudah menyimpulkan di kepala kita dan jadilah asumsi. Dan asumsi itu awalnya bisa hanya sekedar lewat.
Tapi berjalannya waktu semakin sering kalian memanjakan dan mengikuti asumsi kalian. Maka kalian akan merasakan itu semakin nyata, sehingga rasanya percaya sekali bahwa itu terjadi. Dan dari asumsi itu, yang semakin kita percayai, itu bisa menciptakan delusi. Karena pasti ada api jika ada asap. Makanya jika kita sudah mulai berasumsi yang tidak-tidak. Sebaiknya kita segera berusaha untuk menghilangkan sifat asumsi itu. Jangan sampai memanjakan sifat asumsi mengikuti asumsi kalian dan akhirnya bisa memancing timbulnya delusi. Karena jika sudah ada delusi itu cukup berbahaya dan sulit disembuhkan. Pun jika disembuhkan itu harus mengikuti terapi sampai berkali-kali. Tidak hanya dengan obat penenang. Dan delusi itu bisa kembali muncul sewaktu-waktu.