Apakah Lender Of Last Resort Alternatif Utang Terakhir Pemerintah?

Sekarang kita akan membahas kebijakan moneter.

Ada yang tahu tidak, ketika suatu negara berutang, negara itu berutang pada siapa?

Pasti ada yang jawab, ke negara lain, ke IMF, ke World bank, dan lain2.

Jawaban tersebut benar, tetapi utang negara ke

Lembaga dan negara lain itu tidak terlalu besar.

Ada 1 metode lagi yang akhir2 ini sering dipakai banyak negara untuk mendapat utang secara cepat.

Jawabnya adalah pinjam ke bank sentral negaranya masing-masing.

Bank sentral juga merupakan pilihan untuk meminjam uang.

Yes, suatu negara dapat meminjam uang ke bank sentral negara itu sendiri.

Analoginya seperti pemerintah Indonesia meminjam uang ke Bank Indonesia. ini bisa dan sudah pernah dilakukan.

Bank sentral mempunyai banyak fungsi, salah satunya adalah sebagai lender of the last resort.

Ketika tidak ada yang memberi utang pada suatu negara atau ketika negara butuh banyak uang secara cepat, maka bank sentral dapat memberikan pinjaman cepat, kapanpun dan sebesar apapun.

Itulah yang dinamakan lender of the last resort.

Lender of last resort biasa juga disebut monetary financing.

Terakhir dilakukan pemerintah Indonesia pada saat krisis

covid 19 kemarin. Programnya bernama PEN.

Pemerintah Indonesia langsung berutang ke Bank Indonesia, berbeda dari sebelumnya ketika pemerintah Indonesia biasanya berutang ke masyarakat dengan menerbitkan obligasi.

Karena negara butuh uang yang lumayan cepat dan besar, mungkin masyarakat dinilai kurang cepat dalam menyerap obligasi tersebut.

Bank Indonesia akan selalu siap sedia membantu pemerintah dalam memberikan pinjaman.

Meskipun terdengar aneh, bagaimana suatu negara dapat pinjam uang pada dirinya sendiri, tetapi hal ini normal terjadi.

Memahami kebijakan moneter dan fiskal, termasuk juga utang negara tidak dapat menggunakan logika utang ke warung.

Keuangan negara secara prinsip sangat berbeda dari keuangan pribadi.

Tetapi saya percaya bahwa negara kita akan aman aman saja dengan hutang yang dimiliki, karena dengan dilihat dari semua kebijakan yang keluar bisa menambah penghasilan negara secara signifikan dan pastinya hutang yang dimiliki dapat terbayarkan .