Saya lebih suka menjelajahi seluruh saham dibandingkan hanya melakukan screening. Karena screening membuat kita melewatkan saham yang sebenarnya bagus. Kita lewatkan hanya karena ada variabel yang tidak memenuhi syarat.
Saya juga ingin memahami setiap perusahaan bagus dan buruk. Saya bisa belajar apa yang membuat harga sahamnya turun, apa yang membuat suatu saham populer/tidak, dan bahkan apa yang membuat suatu emiten bisa pailit. Jadi bisa membantu saya untuk mengambil keputusan investasi berikutnya.
Ada 3 cara berbeda untuk menganalisa seluruh saham.
1. Analisa seluruhya Ini cukup ekstrem, namun paling sering saya lakukan. Yakni dengan analisa seluruh saham yang terdaftar di BEI satu per satu. Ada sebanyak 785 saham. Cara ini membantu saya membentuk “mental library of stocks” seperti yang dilakukan oleh Warren Buffett.
Di awal karirnya, Warren Buffett membaca buku Moody’s yang berisi analisa beberapa ratus saham. Beliau baca satu per satu. Dengan membentuk mental tersebut, saya jadi bisa memahami banyak emiten dan kaitannya di luar kepala.
2. Screening variabel mutlak
Yup saya akhirnya screening. Namun hanya screening variabel yang kita anggap mutlak. Misalnya saya pribadi menghindari saham yang tidak membagikan dividen, jadi saya eliminasi semuanya. Kita bisa gunakan Stockbit untuk screening. Jadi daripada kita analisa 785 saham, kita cukup analisa sekitar 200-an saham saja.
Meskipun mutlak, tetap ada kekurangan karena kita ketinggalan saham bagus. Misalnya ketika saya melakukan screening dividen, saya bisa saja melewatkan saham yang berpotensi turnaround hanya karena tahun lalu tidak membagikan dividen akibat penurunan ekonomi.
3. Metode observasi
Jika analisa 200-an saham dirasa masih terlalu banyak, mungkin bisa memakai cara observasi. Metode ini dipopulerkan oleh Peter Lynch. Yakni dengan memperhatikan lingkungan sekitar kita. Caranya adalah dengan melihat produk yang kita sukai atau laris di pasaran. Lihat labelnya, apabila di nama perusahaan terdapat akhiran “Tbk.”, carilah kode perusahaan tersebut di internet. Cari juga di berita atau media lain, perusahaan apa yang sedang populer di bahas dan menarik perhatian, catat kodenya.
Setelah terkumpul, urutkan berdasarkan abjad untuk dianalisa lebih lanjut. Ini hanya sebagai screening awal saja, bukan berarti kita harus membeli perusahaan yang kita sukai/laris/banyak dibahas. Seringkali pada produk laku, kondisi keuangan perusahaannya justru buruk.