Beberapa panduan puasa bagi penderita penyakit jantung

Puasa merupakan suatu kewajiban bagi umat islam yang bisa dengan batin dan fisik. Akan tetapi, untuk orang yang mempunyai masalah kesehatan tertentu contohnya kardiovaskuler atau penyakit jantung, puasa perlu penuh dengan pertimbangan, diataranya adanya efek samping dan manfaat yang mungkin saja terjadi. Nah, apa saja yang harus kalian perhatikan bagi penderita jantung agar bisa jalankna puasa dengan baik? simak berikut ini merupakan panduanya.

Puasa akan membuat kalian tidak minum dan makan dengan waktu sekitar 13 jam. Bagi pasien yang alami penyakit jantung, hal tersebut akan dapat ganggukan rutinitas konsumsi obat harian yang telah diresepkan dari dokter. Sebenarnya, pasien wajib untuk konsumsi obat dengan rutin agar dapat mencegah kambuhnya gejala penyakit jantung tersebut seperti sesak napas serta nyeri pada dada.

Sebagai contoh pasien gagal jantung, bila tidak konsumsi obat dengan terataut, akan bisa membuat kondisi pasien menjadi memburuk. Dengan begitu, pasien penyakit kardiovaskular tersebut akan meminta persetujuan dari dokter dalam tangani kondisi ini terlebih dahulu. Dokter akan melakukan pemeriksaan kondisi dari fisik pasien dulu. Bila dokter berikan lampu hijau, maka dari itu pasien penyakit jantung diperbolehkan dalam jalankan puasa.

Jika kalian telah dapatkan lampu hijau dari dokter, kalian perlu dalam ikuti anjuran puasa yang telah disesuaikan. Dengan jelasnya, patuhlah pada panduna aman ketika berpuasa bagi penderita penyakit jantung sebagai berikut ini:

1. Melakukan permeriksaan kesehatan dengan rutin

Penting bagi kalian dalam selalu melakukan pemeriksaan rutin ketika sedang menjalankan puasa agar bisa ketahui perkembangan pada kondisi kalian, yang paling utama adalah dalam cek irama atau ritme jantung serta cek tekanan darah. Sehingga dokter dapat mengawasi kesehatan kalian dan kalian dapat jalankan puasa dengan aman.

2. Istirahat yang cukup

Istirahat yang cukup merupakan suatu aturan yang sangat penting bagi pasien penyakit jantung dalam menjalankan puasa. Pasien diharuskan untuk mengubah jadwal tidur dikarenakan harus bangun lebih cepat ketika sahur. Sehingga sangat disarankan bagi pasien utnuk tidur lebih cepat. Walaupun istirahat itu sangat penting, bukan berarti ketika berpuasa bisa membuat pasien menjadi bermalas-malasan.